Tradisi Maisi sasuduik dalam perkawaninan masyarkata jorong padang kandi nagari VII koto Talago kecamatan Guguak Kabupaten 50 kota

Abstract

Maisi sasuduik merupakan salah satu syarat perkawinan yang wajib dilakukan oleh masyarakat kabupaten 50 kota, maksud dari maisi sasuduik ini adalah mengisi sudut kamar pihak perempuan dengan perlengkapan sepert kasur, lemari, dipan, selimut.Besarnya uang suduik yang diberikan oleh pihak laki-laki kepada pihak perempuan juga dipengaruhi oleh status sosial perempuan di Nagari tersebut. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan bagaimana pelaksanaan tradisi Maiisi Sasuduik dan pengaruh strata sosial perempuan terhadap besaran uang suduik.Dalam penelitian ini penulis menggunakan motode penelitian kualitatif yang mana dalam proses penelitian banyak melakukan analisa dan wawancara langsung kepada narasumber dilengkapi juga dengan beberapa dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa proses maisi sasuduik dilakukan dengan beberapa tahapan diantaranya Marundiang,Manopek an piti,Batimbang tando, Mufakaik dan Manantukan hari,Maantaan piti,Balanjo Mamanggia mamak,Mamanggia urang biaso,Managak an tenda,Masak an gulai,Akad nikah,Baralek,Buka kado.Status sosial perempuan dalam tradisi maisi sasuduik ini juga mempengaruhi uang suduik yang akan diterimanya, perempuan tamatan S1 atau yang bekerja sebagai PNS akan menerima uang suduik yang lebih besar dibandingkan dengan perempuan yang tidak tamat sekolah atau tidak bekerja.