Jelajah Sejarah, Adat Istiadat dan Pesona Alam Nagari Sungai Limau, Kecamatan Asam Jujuhan, Kabupaten Dharmasraya, Provinsi Sumatera Barat

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sejarah, adat istiadat dan pariwisata di nagari sungai limau. Teori penelitian menggunakan Teori kebudayaan. Metode penelitian ini adalah metode kualitatif. Pengumpulan data dengan menggunakan metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukan asal usul terbentuknya suatu Nagari, sejarah Nagari Sungai Limau dan budaya yang beragam. Asal usul terbentuknya Nagari terdiri dari 4 suku yaitu suku koto, suku piliang, suku caniago dan melayu. Sejarah Nagari Sungai Limau berasal dari cerita ada datuk bandaro basa dan datuk lenggang dipati yang bertemu dengan mahluk (telinga lebar dan ekor). mahluk tersebut di bawak kesungai untuk mandi dengan menggunakan berbagai piring perak yang didalamnya terdapat ramuan, timba dari emas untuk membasuh badan dan keris untuk memotong ekor serta daun telinga. Nama Sungai Limau berasal dari tempat mahluk aneh itu mandi dengan ramuan tradisional. Budaya dan adat istiadat terdiri dari 7 suku, agama islam. Hukumada 3 (adat (denda adat), syarak (cambuk) dan undang-undang 1945 (penjara)). Tradisi (pernikahan, jalang menjalang, singgang ayam, meninggal dunia), makam keramat dan umum, jum’at sebagai hari libur untuk orang yang berladang serta hari pasar. Nagari Sungai Limau juga memiliki air terjun (batang suir, sungai helang/selang) sungai tuak dan tempat penakaran ikan/fish regensi (bagian kanan boleh dibukak tapi membayar inset sebesar 20 ribu, bagian tengah boleh dibukak dengan cara membaca yasin. bagian kiri tidak boleh dibukak sama sekali).